Panggilanku
-
Tiga Komunitas: CSE, Putri Karmel dan KTM
-
Sekilas Panggilan Suster Putri Karmel
-
Panggilan Hidup CSE & Putri Karmel
-
Panggilan Mu
https://carmeliaindo.org/wp-content/uploads/2025/05/Panggilan_Hidup_ku.mp4
-
Penerimaan Calon
MENANGGAPI PANGGILAN ROH Putri Karmel dan CSE berusaha menanggapi panggilan Roh dalam situasi zaman ini. Ritme kehidupan zaman ini membutuhkan suatu bentuk hidup baru. Karena itu Putri Karmel dan CSE adalah wadah untuk menampung aspirasi tersebut dan tempat bagi para pemudi dan pemuda yang benar-benar ingin mengalami: Apa artinya mengenal dan mengalami Allah yang hidup Apa artinya hidup dalam kasih dan kemesraan bersama Yesus Apa artinya hidup dalam kebebasan anak-anak Allah Apa artinya sukacita yangmendalam karena kehadiran Roh Kudus dalam dirinya Apa artinya berkarya dalam kuasa Roh Kudus serta melakukan karya seperti yang dilakukan Yesus sendiri (Yoh 14:12) Apa artinya menjadi saksi Yesus yang penuh kuasa dan meyakinkan Para pemudi…
-
Meniti Jejak-jejak Karmel
Tidak terasa sudah setahun saya hidup bersama para frater CSE (Carmelitae Sancti Eliae) di Pertapaan Shanti Bhuana, Cikanyere, Cipanas, Jawa Barat. Banyak hal yang saya alami dan kehidupan bersama mereka. Saya bersyukur kepada Tuhan atas pendirinya, Rm. Yohanes Indrakusuma CSE, karena saya diberi kesempatan untuk mengenal sedikit spiritualitas CSE yang kontemplatif tetapi juga aktif dalam pelayanan dan berciri khas kharismatik ini. Dalam tulisan singkat ini saya ingin mengungkapkan isi hati saya dengan menyajikan beberapa hal yang kiranya dapat mengungkapkan sedikit tentang spiritualitas Carmelitae Sancti Eliae dalam sudut pandang pemahaman dan pengalaman pribadi yang saya alami dan saya rasakan selama berada di tengah-tengah mereka. Saya merasa malu menyampaikannya dalam tulisan ini…
-
Lika-Liku Panggilanku
ANUGERAH PANGGILAN Pertama kali saya merasakan panggilan Tuhan untuk hidup membiara baru pada tahun 1996, waktu saya berada di Paroki St. Yosep, Bajawa—Flores, yang dikelola oleh para romo OCD. Setiap hari Minggu, saya mengikuti perayaan Ekaristi di sana. Dan, di tempat inilah hati saya mulai terpikat oleh penampilan para frater OCD dengan jubah cokelatnya yang keren. Lalu terlintaslah dalam benak saya untuk berjubah seperti mereka. Seuntai doa terucap dari bibir saya, “Tuhan, jikalau Engkau menghendaki, aku juga ingin memakai jubah seperti mereka.” Hasrat mulia ini tersimpan dengan rapi dalam lubuk hati saya. Waktu itu saya sudah bekerja di sebuah toko yang pemiliknya dari Atambua. Pada suatu hari, suasana toko menjadi…
-
Dipanggil Untuk Mewartakan Injil-Nya
DOA DI BALIK PINTU DINDING KAMARKU Benih panggilan saya tumbuh sejak masih kecil. Di balik pintu dinding kamar saya, ibu saya menempelkan gambar Yesus dan Bunda Maria serta menggantungkan sebuah rosario di antara gambar tersebut. Setiap kali mau berangkat atau pulang sekolah dan setiap mau tidur malam atau bangun pagi, saya suka mengamat-amati kedua gambar itu. Sebelum tidur, ibu selalu mengatakan, “Ayo, doa dulu!” Di depan kedua gambar itu saya mengatupkan kedua tangan dan memejamkan mata untuk berdoa. Biasanya doa saya pendek saja, doa seorang anak kecil. Setiap hari saya melihat ibu mengambil rosario dari tempatnya dan berdoa setelah semua pekerjaan rumah tangga selesai. Di rumah saya juga ada dua…
-
Pergilah Ke Tempat Yang Sunyi
Di suatu senja pada hari Minggu dalam bulan Oktober 1986, setelah perayaan Ekaristi, hati saya diliputi oleh kebingungan. Dalam perjalanan pulang, saya ingin berlari, seakan-akan ingin terbang, saya ingin mendapatkan ketenangan. Sesampainya di tempat kos, saya langsung berdoa. Dalam jeritan batin dengan nada fortissimo—tetapi tak terdengar suara karena meluncur jauh ke dalam lubuk hati, tempat di mana Sang Bapa Surgawi bertakhta—saya berdoa, “Bapa, tunjukkanlah kepada anak-Mu ini, apakah kehendak-Mu? Apakah yang harus saya lakukan?” Setelah kira-kira sepuluh menit saya berada dalam perjuangan batin tersebut, tiba-tiba terlintas dalam pikiran saya: “Pergilah ke tempat yang sunyi!” Setelah itu, lenyaplah segala kebingungan saya dan hati saya pun diliputi oleh kedamaian. Saya sendiri tidak…
-
Panggilan Ilahi Bagiku
Saya bersyukur kepada Tuhan karena Dialah yang menempatkan saya dalam Serikat CSE. Bagi saya, ini bukanlah suatu kebetulan, tetapi rencana Allah bagi hidup saya. Tawaran panggilan mulia ini saya jawab dengan penuh kepercayaan bahwa Allahlah yang menyelenggarakan semuanya. “Bukan kamu yang memilih Aku, melainkan Akulah yang memilih kamu” (Yoh 15:16a). Menjadi seorang pertapa merupakan suatu rahmat Allah dan sungguh panggilan yang mulia. Saya sangat tertarik dengan cara hidup sebagai rahib/pertapa karena siang malam dihabiskan dengan berdoa, duduk bersila, rambut panjang, tinggal di hutan atau dalam pondok atau dalam gua-gua. Itulah gambaran awal sebelum saya masuk biara. Selain tertarik kepada kehidupan sebagai pertapa, saya membaca brosur Putri Karmel dan CSE. Dalam…